Pengertian Tauhid Rububiyah
Imam ar-Raghib al-Ashfahani rahimahullah berkata, “Akar kata dari Rabb adalah tarbiyah; yaitu menumbuhkan sesuatu dari satu keadaan kepada keadaan berikutnya secara bertahap hingga mencapai kesempurnaan.” (lihat al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an [1/245])
Read the rest of this entry »
Tag: Agama Islam, Aqidah, Iman, Islam, Kafir, Muslim, Musyrik, Sabar, Salafiyah, Sunnah, Tauhid, Tauhid Rububiyah, Wahabi
Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan bagi Allah. Syirik ini terbagi menjadi dua:
- Syirik akbar; yaitu segala sesuatu yang disebut sebagai kesyirikan oleh pembuat syari’at dan menyebabkan pelakunya keluar dari agama
- Syirik asghar; yaitu segala perbuatan atau ucapan yang disebut sebagai syirik atau kekafiran namun berdasarkan dalil-dalil diketahui bahwa hal itu tidak sampai mengeluarkan dari agama (lihat at-Tauhid al-Muyassar, hal. 20)
Read the rest of this entry »
Tag: Amalan, Aqidah, Bahaya Syirik, Ibadah, Ikhlas, Iman, Islam, Riya', Syirik, Tauhid, Wahabi
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Hikmah Penciptaan Insan
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Read the rest of this entry »
Tag: Dakwah, Dakwah Sunnah, Ikhlas, Iman, Islam, Misi Dakwah, Salafi, Syirik, Tauhid, Thaghut, Wahabi
Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah. Amma ba’du.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, menjadi orang yang bahagia adalah cita-cita setiap insan. Meskipun demikian banyak orang yang tidak mengetahui jalan dan kaidah untuk meraih kebahagiaan. Bagi sebagian orang bahagia dimaknakan dalam bentuk kemewahan dunia. Bagi sebagian lainnya, kebahagiaan diartikan dengan popularitas dan ketinggian kedudukan di mata manusia.
Read the rest of this entry »
Tag: Amalan, Dosa, Fitnah, Hawa Nafsu, Ibadah, Ibnul Qayyim, Iman, Islam, Istighfar, Maksiat, Sabar, Syahwat, Syubhat, Syukur, Taubat, Wahabi
Segala puji bagi Allah, Rabb seru sekalian alam. Salawat dan keselamatan semoga terlimpah kepada Nabi pembawa rahmat, pemimpin para rasul dan nabi-nabi. Amma ba’du.
Read the rest of this entry »
Tag: Ahlus Sunnah, Aqidah, Dakwah Tauhid, Firqah, Hadits, Manhaj, Sahabat, Salafi, Sunnah, Syi'ah, Tauhid, Wahabi
Bid’ah secara bahasa artinya adalah perkara yang diada-adakan. Kalau ditinjau dari makna istilahnya, bid’ah artinya segala sesuatu yang diada-adakan di dalam agama yang menyelisihi pijakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik berupa akidah maupun amalan. Hukum dari bid’ah itu adalah haram berdasarkan firman Allah ta’ala (yang artinya), “Barangsiapa yang menentang Rasul setelah jelas baginya petunjuk dan dia mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, maka Kami akan membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan yang dipilihnya, dan Kami akan memasukkannya ke dalam Jahannam, dan sesungguhnya Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. an-Nisaa’: 115). Dan juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jauhilah oleh kalian segala perkara baru yang diada-adakan -dalam agama- karena sesungguhnya setiap perkara yang diada-adakan itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah pasti sesat.” (lihat Syarh Lum’at al-I’tiqad oleh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, hal. 40 tahqiq Asyraf bin Abdul Maqshud)
Read the rest of this entry »
Tag: Aswaja, Bid'ah, Ibadah, Islam, Ittiba', Manhaj Salaf, Salafi, Salafus Shalih, Sunnah, Wahabi
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata:
Kaidah Keempat
Sesungguhnya orang-orang musyrik di masa kita lebih parah syiriknya daripada orang-orang terdahulu. Karena orang-orang [musyrik] terdahulu melakukan syirik ketika lapang dan mengikhlaskan [ibadah] ketika terjepit. Adapun orang-orang musyrik masa kita, syiriknya terus-menerus; dalam situasi lapang maupun sempit.
Read the rest of this entry »
Tag: Aqidah, Dakwah Salaf, Ibadah, Islam, Kitab Ulama, Salafi, Syirik, Tauhid, Wahabi
Tafsir Kalimat Tauhid
Syahadat laa ilaha illallah maknanya adalah seorang hamba mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa tidak ada ma’bud [sesembahan] yang benar kecuali Allah ‘azza wa jalla. Karena ilah bermakna ma’luh [sesembahan], sedangkan kata ta’alluh bermakna ta’abbud [beribadah]. Di dalam kalimat ini terkandung penafian dan penetapan. Penafian terdapat pada ungkapan laa ilaha, sedangkan penetapan terdapat pada ungkapan illallah. Sehingga makna kalimat ini adalah pengakuan dengan lisan -setelah keimanan di dalam hati- bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah; dan konsekuensinya adalah memurnikan ibadah kepada Allah semata dan menolak segala bentuk ibadah kepada selain-Nya (lihat Fatawa Arkan al-Islam hal. 47 oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah)
Read the rest of this entry »
Tag: Ibadah, Ikhlas, Iman, Islam, Kalimat Tauhid, Salafi, Syahadat, Syirik, Tauhid, Wahabi