Kaum muslimin yang dirahmati Allah, mengimani sifat-sifat Allah adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim. Salah satu sifat Allah yang wajib untuk kita yakini adalah sifat rahmat/kasih sayang. Allah ta’ala memiliki sifat rahmat. Sifat ini telah ditetapkan di dalam al-Kitab maupun as-Sunnah.
Arsip Tag: Tafsir
Ciri Orang Yang Beriman
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfal: 2)
TAFSIRAN KALIMAT TAUHID
Pahit tapi Nyata
Syaikh al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan, “…Sungguh mengherankan ada orang yang mengaku beragama Islam sementara dia sendiri tidak mengetahui tafsir kalimat ini, padahal orang-orang kafir yang bodoh saja mengetahuinya. Bahkan (lebih parah lagi) dia menyangka bahwa syahadat itu cukup dengan mengucapkan kata-kata saja tanpa keyakinan hati tentang kandungan maknanya. Orang yang cerdik diantara mereka bahkan ada yang mengira maknanya (kalimat tauhid) adalah : tiada yang mencipta, memberi rezki kecuali Allah, tiada yang mengatur segala urusan kecuali Allah. Oleh karenanya tidak terdapat kebaikan sama sekali pada diri seseorang yang orang-orang bodoh dari kaum kafir saja lebih paham darinya tentang kandungan makna la ilaha illallah” (Kasyfu Syubuhaat, dinukil dari at-Taudhihaat al-Kaasyifaat ‘ala Kasyfi Syubuhaat, Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Habdaan hal. 101)
TUNJUKILAH KAMI KE JALAN YANG LURUS
Sepercik tafsir ayat ihdinash shirathal mustaqim
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, ”Seandainya bukan karena sedemikian besar kebutuhan hamba untuk memohon hidayah siang dan malam, niscaya Allah ta’ala tidak perlu membimbing hamba-Nya untuk melakukan hal ini. Karena sesungguhnya setiap hamba sangat membutuhkan pertolongan Allah ta’ala di sepanjang waktu dan keadaan agar petunjuk itu tetap terjaga, kokoh tertanam, semakin paham, meningkat, dan agar dia terus berada di atasnya…” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, I/37)