Syaikh Dr. Muhammad bin Khalifah at-Tamimi hafizhahullah -beliau adalah guru besar Aqidah di Universitas Islam Madinah- menerangkan di dalam kitabnya ‘Mu’taqad Ahlis Sunnah wal Jama’ah fi Tauhid Asma’ wa Shifat’ [halaman 53-54] bahwa para ulama memiliki pandangan yang beragam tentang makna istilah salafush shalih. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan salafush shalih adalah para sahabat radhiyallahu’anhum saja. Sebagian berpendapat bahwa yang dimaksud salafush shalih adalah sahabat dan tabi’in. Dan ada pula yang mengatakan bahwa salafush shalih meliupti sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
Standar Yang Benar
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Manusia itu, sebagaimana telah dijelaskan sifatnya oleh Yang menciptakannya. Pada dasarnya ia suka berlaku zalim dan bersifat bodoh. Oleh sebab itu, tidak sepantasnya dia menjadikan kecenderungan dirinya, rasa suka, tidak suka, ataupun kebenciannya terhadap sesuatu sebagai standar untuk menilai perkara yang berbahaya atau bermanfaat baginya. Akan tetapi sesungguhnya standar yang benar adalah apa yang Allah pilihkan baginya, yang hal itu tercermin dalam perintah dan larangan-Nya.” (lihat al-Fawa'id, hal. 89)Kategori
Klik tertinggi
Arsip
Pengunjung
Blog Stats
- 1.226.373 hits
Tulisan Teratas
-
Tulisan Terakhir
Halaman
Blog Ustadz
Kajian Islam
Awan Tag
Ahlus Sunnah Akhlak Akidah Al-Qur'an Amal Amalan Aqidah Aqidah Islam Bahasa Arab Bahaya Syirik Belajar Islam Bencana Bid'ah Buku Islam Cinta Dakwah Dakwah Tauhid Doa Dosa Dunia Dzikir Fiqih Dakwah Fitnah Hadits Hati Hawa Nafsu Hidayah Hikmah Ibadah Ikhlas Ilmu Iman Islam Istighfar Istiqomah Jihad Kafir Kajian Kematian Keutamaan Kewajiban Khawarij Kiamat Mahasiswa Maksiat Manajemen Qolbu Manhaj Masjid Musibah Nasehat Neraka Pahala Politik Puasa Ramadhan Riya' Sabar Sahabat Salaf Salafi Salafiyah Sholat Sunnah Surga Syahadat Syirik Syubhat Syukur Tafsir Takwa Taubat Tauhid Tawakal Ulama WahabiAbul Jauzaa’
Buletin at-Tauhid
Ustadz Aris
Meta