Kandungan Makna Tauhid Uluhiyah
Beliau hafizhahullah berkata:
Tauhid uluhiyah adalah mentauhidkan-Nya subhanahu wa ta’ala dengan perbuatan-perbuatan hamba. Seperti dalam hal berdoa, takut, berharap, tawakal, isti’anah, istighotsah, menyembelih, dan perbuatan-perbuatan hamba selainnya.
Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban atas mereka [hamba] untuk mempersembahkan itu murni kepada Allah. Sehingga mereka tidak mempersekutukan bersama Allah sesuatu apapun dalam beribadah kepada-Nya.
Sebagaimana tidak ada pencipta selain Allah, tidak ada yang menghidupkan selain Allah, dan tidak ada yang mematikan selain Allah, maka konsekuensinya adalah bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.
[lihat Kutub wa Rosa’il ‘Abdil Muhsin, Jilid 1 hal. 149]
Beliau juga berkata:
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan-Nya dengan perbuatan-perbuatan hamba, seperti halnya doa, takut, harap, tawakal, isti’anah [meminta pertolongan], isti’adzah [meminta perlindungan], istighotsah [meminta keselamatan], menyembelih, nadzar, dan berbagai bentuk ibadah lainnya; yang semua itu wajib dipersembahkan kepada Allah semata.
Oleh sebab itu tidak boleh dialihkan sedikit pun dari ibadah-ibadah itu kepada selain-Nya, meskipun ia adalah malaikat yang dekat -dengan Allah-, atau pun seorang nabi utusan, apalagi selain mereka tentu lebih tidak layak [untuk diibadahi, pent].
[lihat Kutub wa Rosa’il ‘Abdil Muhsin, Jilid 3 hal. 28]